Sejarah Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN)

Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN) memiliki akar sejarah yang panjang sejak tahun 1975, berawal dari berdirinya Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Polmas dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Polmas. Kedua institusi ini kemudian dimerger menjadi Universitas Al Asyariah Mandar pada tahun 2004 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59/D/O/2004 tanggal 27 April 2004. Proses ini diprakarsai oleh Almarhum Prof. Dr. K.H. Sahabuddin, seorang tokoh pendidikan dan ulama terkemuka dari Mandar. Peresmian UNASMAN dilakukan oleh Presiden Megawati pada tahun yang sama, menjadikannya universitas pertama di wilayah Mandar yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis integrasi ilmu pengetahuan umum dan nilai-nilai keislaman.

 

Latar Belakang dan Cikal Bakal

Pada awalnya, Prof. Dr. K.H. Sahabuddin mendirikan Fakultas Tarbiyah yang kemudian berkembang menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Polewali pada jaar 1970-an. Dengan dukungan dari berbagai tokoh pendidikan, termasuk Prof. H.M. Tahir Lopa dan Ridwan Saleh Mattayang, berdirilah STKIP pada tahun 1975 yang berfokus pada jurusan Civics Hukum. Pada tahun 1997, STIP didirikan atas dorongan Jamaah Qadariyah untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi lulusan SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas). Kedua lembaga ini menjadi cikal bakal Universitas Al Asyariah Mandar.

 

Pendirian Universitas

Untuk mewujudkan universitas yang lebih besar dan terpadu, Yayasan Al Asyariah Mandar didirikan pada tahun 2002 dengan akta pendirian Nomor 02 tanggal 02 September 2002. Yayasan ini memohon penggabungan STKIP dan STIP, ditambah empat program studi baru, yaitu Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, Teknik Informatika, dan Kesehatan Masyarakat. UNASMAN akhirnya resmi berdiri pada tahun 2004 dengan enam fakultas dan dua belas program studi.

 

Visi dan Identitas

UNASMAN berkomitmen untuk mencetak generasi intelektual yang memiliki integritas, kompetensi, dan kemampuan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Integrasi nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal Mandar menjadi fondasi utama universitas ini. Nama "Al Asyariah" dipilih untuk mencerminkan paham teologi Asy'ari yang menjadi bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

 

Tujuan dan Prinsip

Tujuan utama UNASMAN adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik ?? profesional. Prinsip dasar yang dipegang adalah pengintegrasian nilai-nilai akademik, spiritual, dan budaya. Dengan motto "Mengabdi untuk Semua," UNASMAN berperan sebagai pusat keagamaan dan kebudayaan Mandar.

 

Hubungan dengan Pemekaran Sulawesi Barat

Berdirinya UNASMAN juga erat kaitannya dengan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat. Salah satu syarat pendirian provinsi baru adalah adanya perguruan tinggi, dan UNASMAN memenuhi syarat tersebut. Universitas ini diharapkan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia di Sulawesi Barat.

 

Perkembangan dan Kontribusi

Saat ini, UNASMAN memiliki enam fakultas dan membina 14 jurusan. Selain itu, universitas ini juga didukung oleh lembaga-lembaga penunjang seperti Lembaga Penelitian and Pengabdian Masyarakat (LPPM), Badan Penjaminan Mutu (BPM), dan Pusat Studi Wanita (PSW). Kegiatan mahasiswa mencakup Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Pesantren Mahasiswa. Kampus utama UNASMAN terletak di Manding, Polewali Mandar.

Dengan perjalanan panjang yang penuh tantangan, UNASMAN terus berkomitmen untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang unggul, kompetitif dan mampu mencetak generasi yang memahami nilai-nilai keaswajaan dan kemandaran.